12/24/11

0
belajar php


Pada dasarnya pemrograman komputer terdiri dari 2 kategori, yaitu pemrograman web dan pemrograman desktop. Pemrograman web bertujuan untuk membangun sebuah sistem terpusat melalui jaringan intranet maupun internet. Sedangkan pemrograman desktop ditujukan untuk membangun sebuah aplikasi komputer berbasis desktop.
Sebagai programmer, tentu kedua kategori tersebut harus dikuasai. Namun, rasanya tidak mungkin bila pembaca harus menghafal seluruh Syntax (perintah-perintah dasar) nya. Dengan blog ini  mudah-mudahan dapat membantu, oia pada PHP sering diawali dengan tanda . Dan untuk menambahkan komentar diawali dengan tanda /* dan diakhiri dengan *? atau //, berikut saya tuliskan Syntax PHP yang mungkin dapat menjadi pedoman. Silahkan…
Struktur Dasar
Berikut struktur dasar kode HTML :
?>

Dapat juga ditulis :
?>

Kode PHP dapat digabung dengan HTML seperti pada contoh berikut :
Echo  “Hello World”;
?>

 /* … */
Mendefinisikan komentar. Teks yang berada dalam kode ini tidak akan diakses oleh webserver.
Contoh:
/*Ini adalah kolom komentar*/
Echo “Hello World”;
?>

  Variabel
Penulisan variabel dalam PHP  diawali dengan symbol $.
Syntax dasar :
$nama_variabel = value;

Contoh :
$teks=”Hello World”;
$bil=10;
?>

   if …else
Merupakan statemen kondisi yang digunakan untuk menentukan aksi yang akan dilakukan pada kondisi tertentu.
PHP memiliki 4 macam statemen kondisi, yaitu :
•    if – digunakan untuk menjalankan kode-kode berikutnya hanya jika kondisi bernilai benar (true).
Syntax dasar:
if (condition) kode yang akan dijalankan ketika kondisi bernilai benar;

Contoh:
$d=date (“D”);
if ($d= =”Fri”)
echo “Selamat weekend”;
?>

•    If…else – digunakan untuk menjalankan kkode-kode berikutnya jika kondisi bernilai benar (true) dan akan menjalankan kode-kode yang lain jika kondisi bernilai salah (false).
Sytax dasar:
if    (condition) kode yang akan dijalankan ketika kondisi bernilai benar;
else
kode yang akan dijalankan ketika kondisi bernilai salah;

contoh:
$d=date (“D”);
if ($d= =”Fri”)
echo “Selamat weekend”;
else
echo “Hari yang menyenangkan”;
?>

•    if…elseif…else – digunakan untuk memilih salah satu dari beberapa blok kode yang akan dijalankan.
if    (condition) kode yang akan dijalankan ketika kondisi bernilai benar;
elseif    (condition) kode yang akan dijalankan ketika kondisi berikutnya bernilai benar;
else
kode yang akan dijalankan ketika kondisi bernilai salah;

contoh:
$d=date (“D”);
if ($d= =”Fri”)
echo “Selamat weekend”;
elseif ($d= `=”Sun”)
echo “Senin yang penuh semangat”;
else
echo “Hari yang menyenangkan”;
?>

•    Switch – digunakan untuk memilih salah satu dari banyak blok kode yang akan dijalankan.
 switch
Merupakan statemen kondisi yang digunakan untuk memilih salah satu dari banyak blok kode yang akan digunakan.
Syntax dasar:
switch (n)
{
case label1 :
kode yang akan dijalankan jika n=label1;
break;
case label2 :
kode yang akan dijalankan jika n=label2;
break;
default:
kode yang akan dijalankan jika n tidak sama dengan label1 dan label2;
}

Contoh :
switch ($x)
{
case 1:
echo “Bilangan = 1”;
break;
case 2:
echo “Bilangan = 2”;
break;
case 3:
echo “Bilangan = 3”;
break;
default:
echo “Bilangan selain 1, 2, 3”;
}
?>

 while loop
Merupakan statemen perulangan yang akan menjalankan suatu blok kode selama kondisi terpenuhi (true).
Syntax dasar :
while (condition)
{
kode yang akan dijalankan;
}

Contoh :
$i=1;
while($i<=5)
{
echo “Nomor ke”  . $i .””;
$i++;
}
?>

Hasil :
Nomor ke 1
Nomor ke 2
Nomor ke 3
Nomor ke 4
Nomor ke 5

 do while
Merupakan statemen perulangan yang akan selalu menjalankan sebuah blok kode dan akan berhenti sampai dengan kondisi tidak terpenuhi.
Syntax dasar :
do
{
Kode yang akan dijalankan;
}
while (condition);

contoh :
$i=1;
do
{
$i++;
echo “Nomor ke”  . $i .””;
}
while($i<=5)

?>
Hasil :
Nomor ke 2
Nomor ke 3
Nomor ke 4
Nomor ke 5
Nomor ke 6

 for loop
Merupakan statemen perulangan yang digunakan jika Anda sudah mengetahui sebelumnya berapa kali blok kode harus dijalankan.
Syntax dasar :
For (init; condition; increment;)
{
Kode yang akan dijalankan;
}

Contoh:
for ($i=1; $i<=5; $i++)
{
echo “Nomor ke”  . $i .””;
}
?>

Hasil :
Nomor ke 2
Nomor ke 3
Nomor ke 4
Nomor ke 5
Nomor ke 6

 foreach
Merupakan statemen perulangan yang digunakan pada tipe array.
Syntax dasar :
Foreach ($array as $value)
{
kode yang akan dijalankan;
}

Contoh :
$x=array(“satu”,”dua”,”tiga”);
foreach ($x as $value)
{
echo $value . “”;
}
?>

Hasil :
satu
dua
tiga

 $_GET
Digunakan untuk mengumpulkan dan mengambil nilai yang dikirim melalui form dengan parameter method=”get”. Informasi yang dikirim menggunakan metode ini akan terlihat melalui address bar browser dan jumlahnya terbatas (maksimum 100 karakter).
Contoh :
Pada form pengirim:

Name:   
Age:

Pada file penerima:
Selamat datang .

Usia Anda tahun

 Checkdate( )
Digunakan untuk validasi penanggalan. Fungsi ini akan menghasilkan nilai true jika tanggal valid dan false jika tanggal tidak valid.
Syntax dasar :
checkdate (month,day ,year)

contoh:
var_dump (checkdate(12,31,2000));
var_dump (checkdate(2,29,2003));
var_dump (checkdate(2,29,2004));
?>

Hasil
bool (true) bool (false) bool(true)

 date_default_timezone_get( )
Digunakan untuk mendapatkan informasi daerah waktu (timezone) default yang digunakan oleh seluruh fungsi pada sebuah dokumen PHP.
Syntax dasar :
date_default_timezone_get (void)
contoh:
echo date_default_timezone_get( ) );
?>

Hasil :
Asia/Krasnoyarsk

 date_default_timezone_set( )
digunakan untuk menerapkan (set) daerah waktu (timezone) default yang akan digunakan oleh seluruh fungsi pada sebuah dokumen PHP. Daftar timezone yang mendukung PHP dapat dilihat pada web .
Syntax dasar :
date_default_timezone_set (timezone)

Contoh :
echo (date_default_timezone_set(“Asia/Krasnoyarsk”) );
?>

 date( )
Digunakan untuk memformat tanggal dan waktu lokal (local time). Referensi parameter dapat dilihat dapat dilihat pada web
Syntax dasar :
date (format,timestamp)

contoh :
echo (“Tanggal saat ini
”);
echo (date(“1 d F Y h:i:s:A”) . “
”);
?>

Hasil :
Tanggal saat ini
Sunday 27 June 2010 01:33:57 AM

  getdate( )
Digunakan untuk mendapatkan informasi tanggal dan waktu dalam bentuk array. Informasi yang dihasilkan memiliki format :
•    [seconds] – detik
•    [minutes] – menit
•    [hours] – jam
•    [mday] – hari dalam sebulan
•    [wday] – hari dalam seminggu
•    [year] – tahun
•    [yday] – hari dalam setahun
•    [weekday] – nama hari
•    [month] – nama bulan

Syntax dasar :
getdate (timestamp)

Contoh :
$my_t=getdate(date(“U”));
print(“$my_t[weekday], $my_t[month],
$my_t[mday], $my_t[year]”);
?>

Hasil :
Sunday, June 27, 2010

  idate( )
Digunakan untuk memformat tanggal dan waktu lokal (local time) ke dalam bentuk bilangan bulat (integer).
Syntax dasar :
idate (format,timestamp)

contoh :
echo(idate(“Y”));
?>

Hasil :
2010

strtotime( )
Digunakan untuk mengubah tipe string menjadi format penanggalan/waktu.
Syntax dasar :
strtotime (time,now)

contoh :
echo date (‘F d Y’, strtotime(‘5-1-2010’));
?>

Hasil :
January 05 2010

 time( )
Digunakan untuk mendapatkan informasi saat ini.
Syntax dasar :
time(void)

contoh :
$t=time();
echo (date(“D F d Y”,$t));
?>

Hasil :
Sun June 27 2010

 cal_days_in_month( )
Digunakan untuk mendapatkan informasi jumlah hari dalam bulan dan tahun tertentu berdasarkan kalender yang digunakan.
Syntax dasar :
cal_days_in_month(calendar,month,year)

contoh :
$d=cal_days_in_month(CAL_GREGORIAN,06,2010);
echo (“Jumlah hari di Bulan Juni 2010 adalah $d hari.”);
?>

Hasil :
Jumlah hari di bulan Juni 2010 adalah 30 hari.

 cal_info( )
Digunakan untuk menghasilkan array yang berisikan informasi kalender yang digunakan.
Syntax dasar :
cal_info (calendar)

Keterangan : isi parameter calendar dengan tipe kalender yang digunakan, yaitu:
•    0 = CAL_GREGORIAN
•    1 = CAL_JULIAN
•    2 = CAL_JEWISH
•    3 = CAL_FRENCH

Contoh :
$calinfo=cal_info(0);
Print_r($calinfo);
?>

Hasil :
Array ( [months] => Array ( [1] => January [2] => February [3] => March [4] => April [5] => May [6] => June [7] => July [8] => August [9] => September [10] => October [11] => November [12] => December ) [abbrevmonths] => Array ( [1] => Jan [2] => Feb [3] => Mar [4] => Apr [5] => May [6] => Jun [7] => Jul [8] => Aug [9] => Sep [10] => Oct [11] => Nov [12] => Dec ) [maxdaysinmonth] => 31 [calname => Gregorian [calsymbol] => CAL_GREGORIAN )

   include( ) dan require( )
keduanya digunakan untuk menyisipkan dokumen PHP lain ke dalam dokumen yang sedang dibuat. Perbedaan dari kedua fungsi tersebut adalah saat menangani sebuah kesalahan (error). include( ) akan menghasilkan pesan kesalahan, tetapi kode-kode berikutnya akan tetap dijalankan.
Contoh:
Include(“latihan2.php”);
echo “Hello World!”;
?>

require( ) akan menghasilkan peringatan kesalahan (fatal error) dan proses akan stop sampai disitu.
Contoh:
require(“latihan2.php”);
echo “Hello World!”;
?>

fopen( )
Digunakan untuk membuka sebuah file atau URL dalam dokumen PHP.
Syntax dasar :
Fopen(filename, mode, include_path, context)
Keterangan parameter mode :
r    Read only.
r+    Read/Write.
w    Write only.
w+    Read/Write.
a    Append.
a+    Read/Append.
x    Write only.
x+    Read/Write.

Contoh :
$file=fopen(“catatan.txt”,”r”);
$file = fopen(“/home/test/test.gif”,”wb”);
?>

 fclose( )
Digunakan untuk membuka sebuah file atau URL dalam dokumen PHP.
Syntax dasar :
fclose(close)

contoh :
$file=fopen(“catatan.txt”,”r”);
fclose($file);
?>

   fgets( )
Digunakan untuk membaca baris perbaris file yang dibuka.
Syntax dasar :
fgets(file, length)

contoh :
$file = fopen(“catatan.txt”,”r”);
echo fgets($file);
fclose($file);
?>

 feof( )
Digunakan untuk memeriksa akhiran dari suatu file (eof).
Syntax dasar :
feof(file)

contoh :
$file = fopen(“catatan.txt”,”r”);
while(! Feof($file))
{
echo fgets($file) . “”;
}
fclose($file);
?>

  fgetc( )
Digunakan untuk membaca perkarakter file yang dibuka.
Syntax dasar :
fgetc(file)

contoh :
$file = fopen(“catatan.txt”,”r”);
echo fgetc($file);
fclose($file);
?>

file_exists( )
Digunakan untuk memeriksa ada atau tidaknya sebuah file.
Syntax dasar :
file_exists(path)

contoh :
$nama_file = ‘/path/catatan.txt’;
If (file_exists($nama_file) )  {
echo “File $nama_file ditemukan”;
} else {
echo “File $nama_file tidak ditemukan”;
}
?>

fputs( ) dan fwrite( )
Digunakan untuk menambahkan teks pada file yang dibuka. Keduanya memiliki fungsi yang sama. Kedua fungsi ini akan menghasilkan keluaran berupa jumlah karakter yang telah ditambahkan pada sebuah file.
Syntax fputs( ):
fputs(file,string,length)

Contoh :
$file = fopen(“catatan.txt”,”w”);
echo fputs($file,”PHP merupakan server side scripting”);
fclose($file);
?>

Syntax fwrite( ):
fwrite(file,string,length)

Contoh :
$file = fopen(“catatan.txt”,”w”);
echo fwrite($file,”PHP merupakan server side scripting”);
fclose($file);
?>

 file( )
Digunakan untuk membaca file dan memasukkannya ke dalam array.
Syntax dasar :
file(path,include_path,context)

contoh :
print_r(file(“catatan.txt”));
?>

Hasil :
array ([0] => PHP merupakan server side scripting)

 fseek( )
Digunakan pada proses pencarian dalam sebuah file. Fungsi ini akan memindahkan pointer pada posisi yang ditentukan saat proses pencarian berlangsung.
Syntax dasar :
fseek(file,offset,whence)

Contoh:
$file = fopen(“catatan.txt”,”r”);
// membaca dari baris pertama
fgets($file);
// menggerakan pointer ke awal file
fseek($file,0);
?>

ftell( )
Digunakan untuk mengetahui posisi pointer saat ini dalam sebuah file.
Syntax dasar :
ftell(file)

contoh :
$file = fopen(“catatan.txt”,”r”);
// menampilkan posisi pointer saat ini
echo ftell($file);
// mengubah posisi pointer
fseek($file,”15”);
// menampilkan kembali posisi pointer saat ini
echo “” . ftell($file);
Fclose($file);
?>

Hasil :
0
15

 fstat( )
Digunakan untuk mengetahui informasi dari sebuah file.
Syntax dasar :
fstat(file)

Contoh :
$file = fopen(“catatan.txt”,”r”);
print_r(fstat($file));
fclose($file);
?>

fread( )
Digunakan untuk membaca informasi tertentu dari sebuah file.
Syntax dasar :
fread(file,length)

Contoh :
$file = fopen(“catatan.txtn”,”r”);
fread($file,”10”);
fclose($file);
?>

Keterangan :
Contoh diatas akan membaca 10 bytes dari file catatan.txt.

copy( )
Digunakan untuk menyalin (copy) sebuah file menjadi file lain.
Syntax dasar :
copy(file,to_file)

contoh :
Echo copy(“catatan.txt”,”catatan2.txt”);
?>

Keterangan :
Contoh diatas akan menyalin file catatan.txt menjadi file catatan2.txt.

 unlink( )
Digunakan untuk menghapus sebuah file.
Syntax dasar :
unlink(filename,context)

contoh :
$file = “catatan2.txt”;
if (!unlink($file))
{
Echo (“$file tidak dapat dihapus”);
}
Else
{
Echo (“$file sudah dihapus”);
}
?>

chmod( )
Digunakan untuk mengubah hak akses sebuah file.
Syntax dasar :
chmod(file,mode)

contoh :
//    Akses Read and Write hanya untuk user pembuatnya
chmod(“catatan.txt”,0600);
//    Akses Read and Write hanya untuk user pembuatnya dan hanya akses read untuk user lainnya.
Chmod(“catatan.txt”,0644);
?>

dirname( )
Digunakan untuk menghasilkan informasi nama direktori dari sebuah path.
Syntax dasar :
dirname(path)

contoh :
echo dirname(“/test/catatan.txt”);
?>

Hasil :
/test

disk_free_space( )
Digunakan untuk menampilkan informasi sisa space dalam satuan bytes untuk harddisk atau direktori tertentu.
Syntax dasar :
Disk_free_space(directory)

Contoh:
echo disk_free_space(“C:”);
?>

Hasil :
20767215616

  basename( )
Digunakan untuk menampilkan informasi nama file dari path tertentu
Syntax dasar :
basename(path,suffix)

contoh :
$path = “/test/catatan.txt”;
//    Menampilkan nama file beserta ektension
echo basename($path) . “
”;
//    Menampilkan nama file tanpa ektension
echo basename($path,”.txt”);
?>

Hasil :
catatan.txt
catatan
  is_dir( )
Digunakan untuk memeriksa apakah file yang dimaksud adalah sebuah direktori.
Syntax dasar :
is_dir(file)

contoh :
$file = “images”;
if(is_dir($file))
{
Echo (“file adalah sebuah direktori”);
}
Else
{
Echo (“file tersebut bukanlah direktori”);
}
?>
12/23/11

0
Cara Install dan Konfigurasi OpenSSH Server di Ubuntu 11.04 Dekstop


OpenSSH merupakan tool gratis yang bisa digunakan untu melakukan komunikasi antar komputer dengan menggunakan protokol SSH (Secure Shell). Tool serupa yang tersedia adalah telnet atau rcp, hanya saja karena masalah keamanan maka penggunaan SSH lebih disarankan saat akan melakukan komunikasi antar komputer, seperti remote dan transfer file antar komputer. Pada postingan kali ini saya akan sharing bagaimana caranya menginstall dan mengkonfigurasi OpenSSH Server di Ubuntu 11.04 Dekstop.
1. Buka terminal dengan menekan tombol Ctrl + Alt + T di Keyboard
2. Ketikkan perintah berikut untuk menginstall OpenSSh Server
sudo apt-get install openssh-server
3. Lakukan konfigurasi OpenSSH dengan mengedit file /etc/ssh/sshd_config, gunakan perintah berikut.
gksu gedit /etc/ssh/sshd_config
Untuk keamanan silahkan anda ganti portnya, secara default ssh akan menggunakan port 22, jika anda ingin menggunakan port 2222, cukup ganti saja baris port 22 dengan port 2222.
Anda juga bisa membatasi alamat IP yang bisa melakukan remote dengan cara menghapus tanda # pada ListenAddress kemudian tuliskan IP yang akan anda beri izin.
Contoh :
 # Package generated configuration file
# See the sshd_config(5) manpage for details
# What ports, IPs and protocols we listen for
Port 22 ganti dengan port yang anda inginkan
# Use these options to restrict which interfaces/protocols sshd will bind to
#ListenAddress ::
#ListenAddress 0.0.0.0 hapus tanda #
Protocol 2
# HostKeys for protocol version 2
HostKey /etc/ssh/ssh_host_rsa_key
HostKey /etc/ssh/ssh_host_dsa_key
HostKey /etc/ssh/ssh_host_ecdsa_key
#Privilege Separation is turned on for security
UsePrivilegeSeparation yes
.........
Selamat mencoba.
 
ROCKTATAQ | © 2010 the rocktataq by Oktavian